IPA KELAS 4

                                Energi Bunyi, Sumber Energi Bunyi dan Sifat-sifat Bunyi

Bunyi adalah getaran di udara. Bunyi dapat dihasilkan dari berbagai benda dan hampir setiap makhluk hidup dapat menghasilkan suatu bunyi. Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengarkan beranekaragam suara, mulai dari suara musik, kicauan burung, klakson kendaraan bermotor, suara pesawat, kereta api, dan suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena adanya sumber suara/bunyi. Alat indra yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar bunyi adalah telinga. Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita. Dengan adanya bunyi, maka dunia tidak akan sepi.

A.    Sumber Energi Bunyi

Sumber bunyi adalah semua benda atau alat yang dapat menghasilkan bunyi. Sumber bunyi dapat bergetar akibat pukulan, petikan, tiupan maupun gesekan. Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Manusia juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika kita berbicara, pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar. Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan menghasilkan bunyi.

Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat. Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.

Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah. Tinggi rendanya bunyi ditentukan oleh frekuensi. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Banyaknya getaran per detik disebut frekuensi. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Semakin banyak getaran berarti frekuensinya semakin besar, akibatnya bunyi yang dihasilkan terdengar tinggi.

Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1.      Infrasonik

Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing dan gajah yang dapat mendengarkannya.

2.      Audiosonik

Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.

3.      Ultrasonik

Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba.


B.     Sifat-Sifat Bunyi

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu bunyi juga dapat dipantulkan dan diserap.

1.      Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas

Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kita temukan pada mainan. Misalnya mainan telepon-teleponan.

Perambatan bunyi melalui benda cair dapat kita temukan ketika dua batu diadu di dalam air maka bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar.

Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara. Bunyi tidak dapat terdengar di ruangan yang hampa udara, misalnya di angkasa luar. Seorang astronaut tidak dapat mendengarkan suara astronaut yang lain tanpa menggunakan alat bantu. Mereka dapat bercakap-cakap dengan bantuan komunikasi radio. Jadi, bunyi dapat merambat jika ada zat perantara yang dilaluinya. Makin rapat atau padat medium perantara, kecepatan rambat bunyi makin besar.


2.    Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan

        Bunyi dapat mengalami pemantulan (refleksi), ini karena bunyi merupakan gelombang longitudinal. Ketika merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi.

Berdasarkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul, maka bunyi pantul dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

a.      Bunyi pantul memperkuat bunyi asli

yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter).

b.      Gaung

Adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas bunyi aslinya. Gaung terjadi karena bunyi pantul bercampur dengan bunyi asli. Akibatnya, bunyi pantul ini mengganggu pendengaran. Gaung biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh karena itu, untuk meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi bahan peredam bunyi.

c.       Gema

Adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terdengar jelas seperti bunyi aslinya. Gema terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul bunyi cukup jauh. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.

Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan peredam bunyi misalnya styrofoam atau gabus, busa, dan karpet. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu, pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.


3.    Bunyi dapat dibiaskan

Salah satu sifat gelombang yang juga berlaku pada bunyi adalah mengalami pembiasan (refraksi). Contohnya adalah fenomena petir yang terdengar lebih keras pada malam hari dibanding siang. Ini karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin dibanding suhu udara bawah. Sementara pada malam hari sebaliknya.


4.    Bunyi termasuk gelombang longituginal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar/sama dengan arah getarnya.


5.    Gelombang bunyi mengalami pelenturan

Gelombang bunyi dapat mengalami pelenturan (difraksi) dengan mudah.karena gelombang bunyi di udara memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Gelombang yang panjang itu akan lebih mudah mengalami difraksi.


6.    Bunyi atau gelombang bunyi mengalami perpaduan

Bunyi juga dapat mengalami perpaduan (interferensi) yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Contohnya ketika kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.


C.      Manfaat Gelombang Bunyi

    Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah 

  1. Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik.
  2. Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik.
  3. Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
  4. Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.

 

 

INDRA PENDENGARAN

Telinga merupakan alat indra yang berfungsi untuk mendengar. Bagian-bagian telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Melalui halaman ini akan diulas materi tentang bagian-bagian telinga dan fungsinya secara lebih lengkap nantinya. Ulasan juga meliputi gangguan yang dapat terjadi pada telinga dan cara kerja telinga sehingga dapat mendengar bunyi. Pada bagian akhir dilengkapi dengan tips cara merawat telinga agar telinga dapat tetap berfungsi dengan baik.

Telinga terdiri atas beberapa bagian sehingga dapat bekerja dengan baik. Bagian-bagian telinga tersebut meliputi daun telinga, lubang telinga, liang telinga, gendang telinga, tiga tulang pendengaran, tiga saluran setengah lingkaran, saraf pendengaran, saluran eustachius, dan rumah siput (koklea). Semua bagian tersebut mempunyai perannya masing-masing sehingga dapat menghasilkan informasi ke otak dan akhirnya mampu mendengar bunyi secara baik. Apakah fungsi masing-masing bagian tersebut? Nanti akan kita bahas lebih lanjut

Sebelumnya perhatikan terlebih dahulu letak bagian-bagian telinga pada gambar di bawah.


Struktur telinga seperti yang terlihat pada gambar di atas dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian. Ketiga bagian tersebut adalah telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Berikutnya adalah ulasan tentang fungsi dari masing-masing bagian telinga. Simak fungsi bagian-bagian telinga pada daftar di bawah.

1.      Telinga Luar

Bagian – bagian telinga luar:

a.       Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga. 

b.      Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.

c.       Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.

 

2.      Telinga Tengah

Bagian – bagian telinga tengah:

a.       Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.

b.      Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat dan menghantar getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.

c.       Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian dalam dan mengatur keseimbangan tekanan udara.

 

3.      Telinga Dalam

Bagian – bagian telinga dalam:

a.       Tiga saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.

b.      Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.

c.       Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan meneruskannya ke otak.

 

Gangguan pada Telinga

Selain sebagai alat fungsi utama untuk mendengar, telinga juga memiliki fungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Perilaku hidup tidak sehat dalam merawat telinga akan mempengaruhi kerja telinga. Contoh kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kinerja telinga adalah membersihkan telinga dengan cuttonbud dengan cara yang salah, mendengar musik dengan volume terlalu keras, memasakkuan barang kotor ke telinga, dan lain sebagainya.

Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat menimbulkan gangguan pada telinga. Apa sajakah itu?

Berikut ini adalah gangguan yang dapat terjadi pada telinga.

a.       Tersumbatnya telinga oleh kotoran: kotoran dan minyak yang dihasilkan kelenjar pada telinga menggumpal dan mengering.

b.      Vertigo: gangguan pada organ keseimbangan sehingga ruangan terasa berputar.

c.       Tuli: adanya kerusakan yang terjadi pada saraf pendengaran.

 

Cara Kerja Telinga

Proses suatu bunyi dapat didengar oleh seseorang diawali dengan masuknya bunyi ke dalam telinga yang ditangkap oleh daun telinga. Bunyi selanjutnya diteruskan ke bagian telinga yang paling dalam. Kemudian informasi diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran. Sampai akhirnya, sobat idschool dapat mengerti sedang mendengarkan bunyi apa.

Berikut ini adalah ururtan cara kerja telinga secara lebih lengkapnya.

1.      Suara ditangkap daun telinga dan diarahkan melalui saluran telinga.

2.      Getaran suara ditangkap gendang telinga dan diteruskan ke telinga tengah.

3.      Getaran diteruskan oleh tulang sanggurdi ke rumah siput (koklea).

4.  Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga dapat ditangkap oleh sel-sel saraf rambut getar dalam rumah siput.

5.    Sel-sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya ke saraf pendengaran.

6.      Saraf pendengaran menghantarkan sinyal listrik ke otak.

7.      Otak menerjemahkan sinyal listrik sebagai sensasi bunyi .

 

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini!

Begitulah, urutan cara kerja telinga. Berikutnya akan diberikan tips cara merawat telinga agar tetap memiliki kondisi yang baik.

 

 

 

Cara Merawat Telinga

Telinga merupakan alat indra yang memiliki fungsi penting, yaitu untuk mendengar bunyi yang ada di sekitar. Salah satu peran penting telinga adalah sebagai alat untuk memperlancar komunikasi. Komunikasi dapat berlangsung dengan baik jika fungsi indra pendengaran juga baik. Untuk itu, penting kiranya merawat telinga agar tetap berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk merawat telinga.

Cara Merawat Telinga:

1.      Jangan mendengarkan musik dengan volume yang keras.

2.      Menjaga agar kondisi telinga selalu kering, jangan terlalu lama dibiarkan lembab.

3.      Membersihkan telinga dengan cara yang benar.

4.      Melakukan pemeriksaan telinga secara rutn ke dokter.

 

 

 

 

    Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1.      Jelaskan pengertian bunyi!

2.      Jelaskan pengertian sumber energi!

3.      Jelaskan pengertian audiosonik!

4.      Jelaskan pengertian gaung dan gema!

5.      Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian telinga luar!

6.      Jelaskan cara kerja telinga secara lengkap!

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL TEMA 1